Farrah Gray adalah seorang anak yang berasal dari kalangan minoriti di Amerika, dan sekarang pun ia masih menjadi sebahagian dari kalangan minoriti.Bezanya, kalau dahulu Gray adalah seorang keturunan Afrika-Amerika miskin, yang merupakan minoriti di Amerika, maka sekarang ia telah menjelma menjadi millionair muda, yang juga merupakan minoriti di dunia ini, karena ia telah menjadi sebahgisan dari 1% penduduk dunia yang menguasai peredaran wang. Perjalanan Gray menuju kejayaan agak pantas dan "instant"
Fikiran Farrah Gray yang sudah begitu berpandangan ke depan membuatnya berkeputusan untuk mencari wang dengan cara menjaja ketika berusia 6 tahun. Apa yang ia jual waktu itu pun cukup sederhana, yaitu batu yang ia lukis sendiri sebagai penyendal pintu. Ia menjaja keliling dari rumah ke rumah, dan bahkan membuat bussiness kad namanya sendiri. Di dalam bussines card tersebut, ia menyebut dirinya sebagai “CEO Abad 21”.Suatu saat, ia memberi bussiness cardnya pada seseorang yang bernama Roy Tauer.
Tentu saja ia menyentuh hati dengan bussiness card bertuliskan “CEO Abad 21” yang dimiliki oleh seorang anak yang berusia sekitar 8 tahun waktu itu. Tauer kemudian melihat adanya cita-cita keushawanan dalam diri Gray, sehingga ia mengajaknya mendirikan sebuah kelab perniagaan yang diberi nama U.N.E.E.C ( dibaca Unique, singkatan dari Urban Neighborhood Economic Enterprise Club). Klub itu sendiri adalah sebuah organisasi yang mendorong anak-anak muda menjadi pengusaha.
Perjalanan perniagaan Farrah Gray terus saja mengalir, dan bahkan Gray berhasil memiliki pejabat di Wall Street, sehingga ia menjadi orang termuda di sana!
Di usianya yang ke-11, Farrah Gray kemudian mendapat wawancaranya yang pertama di KVBC Channel 3. Tiga tahun kemudian, di usianya yang ke-14, Gray secara rasmi berhasil menjadi seorang millionair muda dari penjualan yang melebihi $1.5 juta dolar dari perusahaan Farr-Out Food miliknya. Empayer perniagaannya bertambah lagi ketika ia membeli majalah Innercity di usia 19 tahun.
Berkat kesungguhan Farrah Gray dalam bidang perniagaan dan juga kepemimpinan & integritasnya, ia mendapat gelar Doktor kehormatan dari Allen University. Buku-buku yang ditulisnya pun laris dijual, dan buku yang melambungkan namanya yang berjudul Reallionaire telah dipuji berbagai kalangan, termasuk mantan presiden A.S. Bill Clinton serta pengarang Chicken Soup For The Soul, Jack Canfield dan Mark V. Hansen.
Dengan berbagai prestasinya yang luar biasa dan usianya yang masih muda itu, Gray tentunya masih memiliki banyak cita-cita. Gray mengatakan bahwa tujuan hidupnya adalah untuk terus tumbuh, berkembang, dan memberi sumbangan pada masyarakat. Jiwa sosialnya ini telah ia buktikan dengan berdirinya Farrah Gray Foundation, sebuah yayasan yang fokus pada pendidikan keushawanan bagi anak muda.
Farrah Gray adalah seorang pemuda yang dinamis dan optimis, yang senantiasa percaya akan kata-kata neneknya yang berbunyi:
“’If better is possible, than good is just not enough.” (Jika kita bisa melakukan yang lebih baik, maka bagus saja belum cukup.)
P/S :Di Malaysia..lelaki pada usia 14 tahun masih tadah tangan kat mak bapak minta duit.Ada sesuatu didalam diri Farrah Gray yang perlu ada dalam jiwa kita semua
hmmmm mmg hebat ler mamat ni tapi kadang2 kita tkder peluang bro bkn masalah tak bole jadi jutawan...