Salam Jumaat....
Mungkin entry ini agak panjang maka izinkan aku berkongsi cerita sebelum anda berlalu pergi sebelum sempat menghabiskan bait-bait terakhir yang mungkin satu dari seribu perkataan ini bisa membuatkan anda merenung sejenak,berfikir dan melakukan perubahan yang mungkin mampu merubah kedaifan insaniah kalaupun bukan secara keseluruhan isi alam tetapi mungkin dalam diri sendiri..Insyaallah...
Kisah ini merupakan kisah tauladan, boleh menjadi inspirasi dan mendidik.Aku mengutip dari akaun facebook milik Ukhti Jeanny Dive, semoga bermanfaat.
Bismillaahir rohmanir rohiim. Assalamu’alaykum warohmatullahi wa barokaatuh.
Saudara-saudariku tercinta yang dirahmati oleh Allah ta’ala…
Sesungguhnya seluruh makhluk ciptaan Allah ta’ala itu, pasti akan dihimpun kembali oleh Allah pada ‘yaumul qiyamah’ nanti. Binatang, tumbuh-tumbuhan, hingga makhluk ghaib yang tidak tertangkap oleh indera kita sekali pun, juga merupakan makhluk-Nya yang berkaum-kaum dan umat sebagaimana kita selaku manusia. Untuk itu marilah kita saksikan firman Allah ta’ala yang menyebutkan perihal ini :
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Allah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam {6}:38).
Oleh kerana mereka juga umat seperti kita, maka (semisal) binatang, tentu di antara mereka juga terdapat naluri rasa kasih dan sayang, serta saling mencintai di antara sesama jenis atau kaumnya. Begitu juga sebaliknya, bisa jadi mereka saling membenci bahkan saling membunuh! :’( Maka sebagai makhluk (sejenis) yang bersaudara, tentu saja kita ingin mengetahui “kesamaan” kita dengan binatang, dalam hal peranan cinta dan kasih sayang di antaranya.
Untuk itu duhai saudara-saudariku tersayang, saksikanlah adegan-adegan gambar berikut ini…
Kelihatan seekor burung betina lemah dan kesakitan di sebuah jalan raya. Boleh jadi ia sakit, sehingga tidak mampu mengepakkan sayapnya untuk terbang. “Ooh… kemanakah engkau mencari makanan wahai suamiku..” seperti merintih~~~
“Isteriku, maafkan aku telah membuatmu lama menungguku. Sekarang makanlah ini dulu, semoga dapat menguatkanmu, dan kamu dapat terbang agar kita segera pulang..” ajak sang suami kepada isterinya, dan berusaha menyuapi makanan yang di bawanya. Namun keadaane sang istri kian lemah, semakin lemah, lalu terbaring…
“Wahai isteriku, mengapa engkau tak memakan makanan yang aku suapkan? Dan mengapa pula engkau tidur di jalanan ini? Ayoh lah isteriku, mari kita pulang…” Sang suami pun berusaha mengangkat tubuh isterinya yang sudah terkulai dan tidak bergerak lagi….
Mendapati isterinya yang sudah tidak bergerak dan terbujur kaku, barulah sang suami menyeeedari bahwa istrinya… telah mati! “Isteriku… bangunlah, bangunlah sayang… Jangan engkau tinggalkan aku seperti ini…” jerit sang suami…
“Yaa Allaah… hidupkanlah kembali istriku yaa Allah, hidupkanlah kembali yaa Allah… huu..huuu…” ratap sang suami memohon kepada Rabb-nya.
Namun akhirnya suami burung itu menyedari, bahwa pertemuan, jodoh, rezeki, dan maut merupakan kehendak dan ketentuan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Maka sang suami pun akhirnya pasrah dan berdoa… “Yaa Allah, bila ini sudah menjadi ketentuanmu, maka aku ikhlas. Ampunilah kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan oleh isteriku, dan tempatkanlah ia di sisi-Mu yang terbaik. Yaa Allah, bila engkau mengizinkannya, pertemukan dan satukanlah kami kembali di Jannah-Mu. Sungguh aku mencintainya karena-Mu yaa Allah, maka dengarkanlah permohonanku ini. Inna lillaahi wa inna illaaihi rooji’uun…”
Wahai saudara-saudariku yang semestinya saling mencintai karena Allah…
Tidakkah engkau merasa malu ketika mendapati keberadaan suatu umat, dimana mereka sesungguhnya tidak memiliki akal, namun hanya dengan menggunakan nalurinya saja, mereka mampu bersaudara dan saling mencintai di antaranya…!?
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (dienul) Allah, janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran {3}:103).
Wahai hamba Allah yang semestinya bersaudara, hentikanlah permusuhan sesamamu. Jadikanlah perbedaan dan khilafiyah itu,sebagai rahmat yang memang ditakdirkan oleh Allah ta’ala untuk kita. Maka yakinlah wahai saudara-saudariku tersayang, bahwa Ukhuwah Islamiyah dan rapatnya barisan umat, merupakan KEMENANGAN Dien Islam yang sesungguhnya.
Yaa Allah, saksikanlah… ^_^,
Billaahi taufik wal hidayah,
Wassalamu’alaykum wr.wb.
P/S :Semoga kita dapat hidup berkasih sayang dan mengelakkan permusuhan kerana di situlah kejayaan kita sebenarnya.
amin. semoga kita sentiasa saling sayang menyayangi antara satu sama lain dan mengelakkan perpecahan di antara umat Islam. tq for sharing bro